
Tinjauan yang dilakukan oleh Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU), Diana Kusumastuti, terhadap banjir yang melanda ruas Tol Sedyatmo menuju Bandara Soekarno-Hatta menunjukkan pentingnya peran pemerintah dalam penanggulangan bencana alam. Banjir yang dipicu oleh curah hujan tinggi dan kondisi air laut yang pasang telah menimbulkan genangan air di sepanjang jalan tol, mengganggu operasional transportasi dan mempengaruhi keamanan para pengguna jalan. Dalam menghadapi masalah ini, Kementerian PU bersama dengan berbagai pihak terkait bekerja sama untuk menjaga kestabilan dan kelancaran operasional Tol Bandara Soetta.
Upaya yang sudah dilakukan Pemprov DKI
Salah satu upaya yang dilakukan adalah penempatan pompa-pompa mobile dengan total kapasitas 320 lt/detik di lokasi genangan untuk menyurutkan air secara efektif. Selain itu, proses pemompaan dan pengerukan polder di sepanjang jalan tol juga dilakukan sebagai bagian dari upaya proaktif untuk mengatasi genangan air. Kolaborasi dengan PT. Angkasapura, Jasamarga, dan Pemprov DKI menjadi kunci utama dalam memastikan kestabilan kolam retensi yang dapat mengendalikan banjir di area tersebut.
Peran Kementerian PU
Diana Kusumastuti juga telah berkoordinasi dengan Kementerian PU melalui Badan Penyuluhan Pengembangan Sumberdaya Air (BPWSA) Ciliwung Cisadane untuk mendukung penanggulangan banjir ini. Ferdinanto dari BPWSA Ciliwung Cisadane menegaskan bahwa operasi pompa akan terus dilakukan hingga kondisi cuaca aman. Kolaborasi yang sinergis antara Kementerian PU, BPWSA, serta berbagai stakeholder terkait lainnya merupakan modal utama dalam menjaga kestabilan operasional Tol Bandara Soekarno-Hatta.
Pentingnya kelancaran operasional Tol Bandara Soekarno-Hatta bukan hanya sekadar dari aspek transportasi, tetapi juga secara ekonomi karena tol tersebut merupakan akses vital yang menghubungkan Bandara Soetta dengan wilayah sekitarnya serta sebagai jalur utama dalam distribusi barang dan logistik. Oleh karena itu, segala upaya akan dilakukan agar tol tetap berfungsi dengan baik dan nyaman bagi para pengguna jalan.
Dalam menghadapi ancaman banjir, upaya preventif juga merupakan kunci dalam mengurangi dampak buruk dari bencana alam tersebut. Peran serta masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan dan saluran air, serta partisipasi aktif dalam mengikuti himbauan dari pihak berwenang juga turut menentukan keberhasilan dalam menjaga kestabilan banjir di sekitar area Tol Bandara Soetta.
Kesadaran akan pentingnya kelestarian lingkungan juga turut memainkan peran utama dalam penanggulangan bencana alam ini. Kementerian PU juga telah melakukan upaya-upaya dalam menjaga kelestarian daerah resapan air, memperbaiki saluran-saluran drainase, dan mengoptimalkan tata guna lahan di sekitar area tol dengan harapan dapat mengurangi risiko genangan air akibat hujan yang tinggi serta pasang air laut.
Dengan kolaborasi yang solid antara Kementerian PU, BPWSA, pihak terkait, dan masyarakat, diharapkan penanggulangan banjir di sekitar Tol Bandara Soetta dapat dilakukan secara efektif dan berkelanjutan. Kesiapan dalam menghadapi ancaman bencana alam, proaktif dalam merespons kondisi darurat, serta upaya menciptakan lingkungan yang berkelanjutan merupakan komitmen bersama untuk menjaga keamanan dan kenyamanan dalam perjalanan masyarakat dan kelancaran distribusi barang dan logistik di wilayah tersebut.
Dengan demikian, kerjasama yang sinergis antara Kementerian PU, BPWSA, serta stakeholder terkait lainnya akan menjadi modal utama dalam menjaga kelancaran operasional Tol Bandara Soetta serta meningkatkan kesiapan dalam menghadapi ancaman banjir di masa depan.

